Menjadi peserta Pra Jabatan Pola Baru memang ditantang untuk pro aktif dan kreatif. Salah satunya dengan melaksanakan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS. Berikut ini adalah contoh rancangan aktualisasi nilai-nilai dasar profesi PNS:
No
|
Kegiatan
|
Nilai
Dasar
|
Uraian
Pelaksanaan Kegiatan
|
Analisis
Dampak Jika Kegiatan Tidak Dilaksanakan
|
1
|
2
|
3
|
4
|
5
|
1.
|
Menggunakan jam kedisiplinan sebelum
dan sesudah pembelajaran
|
Komitmen mutu
Etika publik
Akuntabilitas
|
1. Guru
menyiapkan jam mainan dari kertas. Kegiatan ini dijiwai dengan nilai-nilai
kreativitas yang berhubungan dengan nilai dasar komitmen mutu
2. Guru
melakukan sosialisasi cara penggunaan jam kedisiplinan dengan ramah. Tahap
ini didasari nilai pelayanan publik yang ramah. Jadi, kegiatan ini
berhubungan dengan nilai dasar etika
publik
3. Guru
mendampingi siswa menunjukkan waktu ketika masuk dan pulang sekolah dengan
memutar jarum jam kedisiplinan yang telah disiapkan oleh guru. Kegiatan ini
dijiwai nilai-nilai tanggung jawab pada nilai dasar akuntabilitas siswa untuk hadir tepat waktu.
|
Kesiapan guru dalam menggunakan jam
kedisiplinan adalah faktor penentu dapat diimplementasikannya kegiatan ini.
Guru yang sibuk dengan administrasi akan malas membuat media inovasi.
Pengawasan dari guru juga berperan dalam menyukseskan program jam
kedisiplinan. Guru dapat mengingatkan siswa yang lupa memutar jarum jam. Jika
jam kedisiplinan ini tidak dilaksanakan, dampaknya adalah
1. Banyak
siswa yang telat masuk kelas
2. Siswa
tidak termotivasi untuk masuk kelas tepat waktu
3. Siswa
tidak ada keinginan untuk hadir lebih awal di kelas
|
2
|
Memerankan tokoh Pahlawan Apotik Hidup
(PAPOHI)
|
Nasionalisme
Komitmen Mutu
Akuntabilitas
|
1. Guru mengajak siswa mengenal
macam-macam tumbuhan apotik hidup. Hal ini didasari nilai-nilai mencintai
ciptaan Tuhan. Upaya meningkatkan mencintai ciptaan Tuhan merupakan
pengamalan nilai Pancasila sila ke 1 sehingga merupakan bagian dari nilai
dasar nasionalisme.
2. Siswa
membawa gelas air mineral bekas yang telah diisi tanah berhumus. Kegiatan ini
dijiwai nilai-nilai kreativitas siswa untuk menanam tumbuhan dengan
memanfaatkan sampah. Kegiatan ini sesuai nilai dasar komitmen mutu.
3. Siswa
membawa tanaman apotik hidup sesuai perintah guru. Kegiatan ini dijiwai nilai
tanggung jawab siswa dalam melaksanakan tugas yang diperintahkan oleh guru.
Tanggung jawab siswa merupakan bagian dari nilai dasar akuntabilitas.
4. Siswa
memberi label pada pot tanaman. Siswa bertanggung jawab merawat tanamannya
masing-masing. Kegiatan ini dijiwai nilai dasar akuntabilitas.
|
Kegiatan ini bisa tidak terlaksana
oleh beberapa hal. Di antaranya adalah kurangnya komitmen guru, faktor cuaca yang
tidak bersahabat, dan adanya pengganggu dari luar. Guru yang tidak
sungguh-sungguh dalam memberikan pengarahan akan berakibat pada menurunnya
semangat siswa untuk bertindak sebagai PAPOHI.
Jika kegiatan ini dilaksanakan di
bulan kemarau sedangkan siswa tidak rajin menyiram, maka tanaman bisa layu
bahkan mati. Faktor pengganggu dari luar, misal ada siswa lain yang usil
tentu juga dapat menjadi hambatan keberlangsungan kegiatan PAPOHI di kelas
dua. Jika kegiatan ini tidak dilaksanakan, maka kemungkinan dampak yang
terjadi adalah
1. Siswa
kurang mengenal macam-macam apotik hidup
2. Siswa
belum ada pengalaman menanam tanaman
|
3.
|
Membuat blog sekolah
http://www.sdnsampangan01.blogspot.com
|
Etika publik
Akuntabilitas
|
1.
Guru menentukan tujuan dari
pembuatan blog. Tujuan pembuatan blog ini adalah untuk memberikan pelayanan
prima bagi masyarakat. Hal ini berkaitan dengan nilai-nilai etika publik.
2. Guru
menentukan konten/isi yang akan di-posting di dalam blog. Isi dari konten
blog berhubungan dengan laporan kegiatan yang ada di sekolah agar dapat
diakses masyakat. Nilai transparansi sekolah terhadap masyarakat merupakan
bagian dari nilai dasar akuntabilitas.
|
Pembuatan blog bisa tidak terlaksana
karena beberapa faktor. Beberapa faktor tersebut adalah kurangnya waktu untuk
mempersiapkan kesiapan blog, dari pembuatan email, template, sampai pada
pengisian konten blog. Selain itu, jaringan internet yang labil juga bisa
menjadi hambatan terealisasinya program pembuatan blog SDN Sampangan 01. Jika
kegiatan ini tidak terlaksana, akibat yang terjadi adalah
1. Sekolah
belum memiliki layanan publik dalam bentuk blog
2. Kegiatan
sekolah belum terposting di media online
|
4.
|
Membuat tempat sampah inovatif yang
diberi nama Student Garbage Box (SGB)
|
Komitmen mutu
Etika publik
|
1. Guru
membuat tempat sampah organik dan organik dengan memanfaatkan kardus bekas.
Prinsip efisiensi yang dipilih berhubungan dengan nilai dasar komitmen mutu.
2. Guru
memberikan pengarahan perbedaan sampah organik dan anorganik menggunakan
gambar-gambar yang menarik. Kegiatan ini dijiwai nilai berpikir kreatif
sehingga siswa termotivasi untuk belajar. Hal ini berhubungan dengan nilai
dasar komitmen mutu.
3. Guru
memberikan pengarahan cara menggunakan SGB. Pengarahan dengan cara yang ramah
merupakan indikator pemberian layanan prima yang harus diberikan guru kepada
siswa. Jadi nilai dasar etika publik
diimplementasikan pada tahap ini.
|
Pembuatan tempat sampah inovatif adalah
kegiatan sederhana dengan memanfaatkan kardus bekas. Kegiatan ini bisa
terganggu pelaksanaannya jika guru tidak memperhatikan kualitas kardus yang
pilih. Seharusnya guru memilih kardus yang agak tebal kemudian dilapisi
plastik di dalamnya sehingga tempat sampah tidak mudah basah dan rusak. Jika
pembuatan tempat sampah ini tidak berhasil, dampak yang terjadi adalah
1. Kelas
menjadi kotor.
2. Siswa
kurang bertanggung jawab dalam memelihara kebersihan kelas.
3. Siswa
belum bisa membedakan sampah organik dan anorganik
|
5.
|
Membuat mading yang berisi kata-kata
mutiara dengan nama “Mading Semangat”
|
Nasionalisme
Komitmen Mutu
|
1. Siswa
memilih kata-kata mutiara untuk dibuat hiasan slogan. Kegiatan ini dijiwai oleh
nilai-nilai Persatuan Indonesia. Siswa memilih kata-kata yang mampu
membangkitkan semangat. Nilai-nilai persatuan merupakan bagian dari nilai
dasar nasionalisme.
2. Siswa
menuliskan kata-kata semangat tersebut pada kertas yang telah disedikan
kemudian memberikan warna yang menarik. Kegiatan ini didasari nilai-nilai
kreativitas yang dijiwai nilai dasar komitmen
mutu.
|
Kegiatan pembuatan “Mading Semangat”
diasumsikan bisa mengalami kegagalan jika guru tidak menyiapkan slogan dan
kertas dengan baik. Dikarenakan siswa kelas 2 belum sepenuhnya mampu membuat
slogan semangat, maka guru harus mempersiapkannya terlebih dahulu. Akibat
jika kegiatan ini tidak dilaksanakan:
1. Mading
sekolah masih menganggur belum terfungsikan
2. Anak
belum memiliki pengalaman menulis kata-kata mutiara
|
6.
|
Mengamalkan nilai-nilai dari dongeng
Anti Korupsi
|
Komitmen mutu
Etika publik
Anti korupsi
|
1. Guru
membuat dongeng anti korupsi. Pembuatan dongeng berkaitan dengan kreativitas
siswa. Hal ini berkaitan dengan komitmen guru sebagai pendidik yang mau
berinovasi dalam menciptakan media pembelajaran yang menyenangkan. Inovasi
yang dilakukan guru relevan dengan nilai dasar komitmen mutu.
2. Guru
menceritakan dongeng anti korupsi di depan kelas. Kegiatan ini didasari
tanggung jawab guru sebagai seseorang yang mengarahkan siswa dalam memahami
materi. Guru membacakan isi dongeng dengan cara yang menyenangkan. Cara
mengajar yang menyenangkan merupakan bentuk nilai dasar etika publik.
3. Guru
menekankan dampak korupsi berdasarkan isi cerita. Kegiatan ini dijiwai
nilai-nilai anti korupsi.
|
Beberapa faktor bisa menghambat
terlaksananya kegiatan ini. Faktor-faktor itu antara lain dongeng yang dibuat
guru tidak menarik dan siswa tidak mau menyimak cerita yang dibacakan oleh
guru. Maka, guru harus mempersiapkan dongeng semenarik mungkin agar siswa mau
mendengarkan dongeng yang dibacakan oleh guru. Tidak hanya itu, guru juga
perlu mempelajari cara membaca dongeng yang manrik agar nilai yang terkandung
dalam dongeng dapat tersampaikan dengan baik. Akibat jika kegiatan ini tidak
dilaksanakan adalah
1. Pengetahuan
siswa tentang korupsi masih kurang
2. Siswa
belum mengetahui dampak-dampak korupsi
|
7.
|
Memilih “The Star of The Week”
|
Akuntabilitas
Komitmen mutu
|
1. Guru
membuat papan prestasi. Kegiatan ini dijiwai nilai-nilai tanggung jawab guru
dalam pemberian reward bagi siswa yang berprestasi. Reward merupakan bagian
tindak lanjut dari evaluasi yang dilakukan oleh guru. Pemberian nilai secara
transparan djiwai oleh nilai-nilai akuntabilitas.
2. Guru
memberikan bintang kepada siswa yang mendapat nilai 100. Kegiatan ini dijiwai
nilai tanggung jawab guru dalam menjalankan tugasnya sebagai penilai. Hal ini
relevan dengan nilai dasar akuntabilitas.
3. Guru
memberikan sebutan “The Star of The Week” bagi siswa yang mendapat bintang
paling banyak di minggu tersebut. Hal ini didasari upaya peningkatan kualitas
siswa. Inovasi yang dilakukan guru sesuai nilai dasar komitmen mutu.
|
Kegiatan ini bisa tidak berhasil
dilaksanakan jika guru tidak membuat papan prestasi dengan benar. Setiap
siswa seharusnya memiliki satu kota papan prestasi. Jika ada siswa yang
terlewati maka dampak yang akan terjadi
1. Siswa
kurang termotivasi untuk berkompetisi
2. Siswa
kurang semangat dalam belajar
|
8.
|
Menempelkan poster Pandhawa dan
Punakawan di dinding kelas
|
Nasionalisme
Komitmen mutu
|
1. Guru
membuat poster Pandhawa dan Punakawan dengan teknik print kemudian di emple
dan dibingkai dengan kardus bekas. Kegiatan ini didasari nilai-nilai nasionalisme sila ke-3 “Persatuan
Indonesia” karena mengandung kekayaan budaya bangsa.
2. Guru
membiasakan siswa mengenal tokoh Pandhawa dan Punakawan selain melalui
pembiasaan melihat juga melalui teknik tanya jawab. Kegiatan ini didasari
nilai-nilai komitmen mutu karena
guru memperhatikan metode yang digunakan dalam pembelajaran tidak hanya
menggunakan satu cara melainkan dengan berbagai teknik.
|
Faktor yang dapat menghambat kegiatan
ini adalah kualitas cetak poster. Tinta yang tidak normal bisa menyebabkan
poster yang tercetak tidak bisa seperti wujud yang sebenarnya. Jika kegiatan
ini tidak terlaksana, dampak yang terjadi adalah
1. Siswa
tidak hafal gambar tokoh Pandhawa
2. Siswa
tidak hafal gambar tokoh Punakawan
|
9.
|
Menulis jurnal harian siswa
|
Akuntabilitas
Komitmen mutu
Anti korupsi
|
1.
Guru menyusun desain jurnal
harian yang akan diisi oleh siswa. Desain disesuaikan nilai-nilai kejujuran
dan tanggung jawab siswa dalam menceritakan kegiatan yang dialami pada hari
tersebut. Hal ini relevan dengan nilai akuntabilitas
guru.
2.
Guru menentukan warna sampul
jurnal. Warna merah dipilih untuk siswa laki-laki dan warna kuning untuk
siswa perempuan. Kegiatan ini didasari nilai-nilai inovasi agar siswa lebih
tertarik dan bisa dengan mudah membedakan jurnalnya. Kreativitas yang
terkandung dalam langkah ini dijiwai nilai-nilai dasar komitmen mutu.
3.
Siswa mengambil jurnal di awal
pembelajaran dan mengumpulkannya kembali sebelum pulang sekolah. Kegiatan ini
dijiwai nilai-nilai ani korupsi
dengan prinsip “tepat waktu”. Jurnal tidak boleh dibawa pulang ke rumah.
|
Kegiatan ini bisa tidak terlaksana
karena faktor kurang siapnya guru dan siswa. Guru haru membuat desain
sederhana terlebih dahulu agar siswa tidak kesulitan. Siswa yang belum siap
dan paham cara menggunakan jurnal juga bisa menyebabkan kegiatan ini tidak terlaksana.
Maka dari itu perlu adanya sosialisasi yang jelas agar komunikasi antara guru
dan siswa dalam kegiatan penulisan jurnal ini bisa terlaksana. Akibat jika
kegiatan ini tidak terlaksana adalah
1. Siswa
kesulitan mengeluarkan pendapat
2. Siswa
tidak termotivasi menulis
3. Siswa
tidak terbiasa mengeluarkan pendapat dalam bentuk bahasa tertulis
|
10
|
Menyanyikan tembang dolanan di awal
pembelajaran
|
Akuntabilitas
Komitmen mutu
|
1.
Guru memberi contoh cara
menyanyikan tembang dolanan. Kegiatan ini dijiwai tanggung jawab guru sebagai
pendidik untuk memberikan apersepsi yang menyenangkan sebelum awal
pembelajaran. Hal ini relevan dengan nilai dasar akuntabilitas.
2. Siswa menyanyikan tembang dolanan
bersama-sama dengan menirukan gerakan guru. kegiatan ini dijiwai inovasi guru
dalam menarik perhatian siswa untuk lebih mudah menghafal, mempelajari, dan
memahami tembang dolanan. Inovasi yang terkandung dalam langkah ini relevan
dengan nnilai dasar komitmen mutu.
|
Kegiatan ini bisa tidak terlaksana
jika di awal pembelajaran ada kegiatan lain seperti kerja bakti di Jum’at bersih.
Kurangnya kemampuan guru dalam memahami berbagai tembang dolanan Jawa juga
bisa mengganggu implementasi kegiatan menyanyikan tembang dolanan. Dampak
jika kegiatan ini tidak dilaksanakan adalah
1. Siswa
belum hafal tembang dolanan
2. Siswa
tidak mengenal banyak kosa kata berbahasa Jawa
|
Posting Komentar