Saefudin, M.Si pendiri STIBI Syekh Jangkung Pati. |
“Kalau beasiswa dari institusi atau perusahaan memang sedang kami usahakan. Tapi internal yayasan siap memberikan mahasiswa yang memenuhi kualifikasi,” ujar Saefudin, M.Si pendiri STIBI Syekh Jangkung Pati kepada Harianguru.com, kemarin, saat ditemui di kediamannya.
Saefudin yang juga Ketua Yayasan yang membawahi kampus STIBI tersebut menegaskan, bahwa sampai hari ini masih dibuka pendaftaran mahasiswa baru di kampus yang berlokasi di Jalan Tambakromo Pati tersebut. "Kalau penerimaan mahasiswa baru sampai 12 September 2016," papar dia.
Dijelaskan dia, bahwa kampus STIBI Syekh Jangkung ini dari data Diktis, merupakan satu-satunya kampus budaya Islam di Indonesia. Pasalnya, yang lain hanya kampus berbasis Islam, pendidikan dan sejenisnya seperti STAI, STKIP dan sebagainya.
Awal kali berdiri, sebenarnya Saefudin mengusulkan namanya STIBI Cendekia. “Namun dari Diktis tidak menyetujui, ya akhirnya namanya jadi STIBI Syekh Jangkung,” tandas dia.
Tapi bagi saya, tambahnya, ya tidak masalah wong soal namanya. “Kalau jurusannya, Budaya Islam itu adanya di Unissula dan Salatiga. Tapi kalau kampusnya yang berbasis sejarah Islam dan budaya ya cuma di Pati, yaitu STIBI Syekh Jangkung,” bebernya.
Dikatakan dia, bahwa STIBI Syekh Jangkung Pati sudah mendapat izin operasional dari Diktis pada bulan Februari 2016 lalu. Saat ini, STIBI Syekh Jangkung sudah memiliki puluhan mahasiswa yang siap melaksanakan perkuliahan di awal semester nanti.
Ia juga berharap, adanya kampus STIBI Syekh Jangkung tersebut membuat masyarakat melek budaya yang berbasis Islam, serta mengubah stigma bahwa kuliah tidak harus luar kota, melainkan harus di kotanya sendiri.
“Di Pati ini kan ada beberapa perguruan tinggi, nah sebenarnya warga Pati, tidak perlu repot-repot kuliah di luar kota, karena Pati juga punya kampus sendiri. Begitu pula warga daerah lain seperti Grobogan, Demak, Jepara, Rembang, Blora, Kudus juga bisa menimba ilmu di kampus kami,” harap dia. (Red-HG99/Foto: Hrs).
Posting Komentar