Jakarta, Harianguru.com – Seleksi Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) 2017 di Mahkamah Agung dan
Kementerian Hukum dan HAM dilakukan dengan seleksi yang ketat, tetapi
transparan, obyektif dan tidak dipungut biaya. Setelah lulus seleksi
adminstrasi, akan dilakuan Seleksi Kompetensi Dasar (SKD), dan tiga
peserta yang lulus terbaik berhak mengikuti Seleksi Kompetensi Bidang
(SKB).
Berdasarkan
Permen PANRB No 20/2017 SKB dilakukan menggunakan CAT dan dapat
ditambah dengan tes lainnya sesuai dengan kebutuhan jabatan. Bagi
instansi yang belum siap untuk melaksanakan seleksi kompetensi bidang
menggunakan CAT, dapat melakukan minimal 2 (dua) bentuk tes, antara
lain, yaitu tes praktik kerja, dengan materi dan penguji yang
berkompeten sesuai dengan kebutuhan jabatan, dan tes fisik/kesamaptaan,
psikologis, kesehatan jiwa, dan wawancara sesuai yang dipersyaratkan
oleh Jabatan.
Seperti
sudah diumumkan Panitia Seleksi CPNS Kementerian Hukum dan HAM, untuk
pelamar dari lulusan SLTA sederajat, khususnya untuk penjaga tahanan,
SKB akan dilakukan dengan kesamaptaan.
Apa itu
tes kesamaptaan? Tes kesamaptaan adalah salah satu tahap seleksi hampir
sama dengan melakukan tes fisik atau tes kesehatan yang diikuti calon
pelamar. Kesamaptaan berasal dari kata samapta yang memiliki arti ready atau prepared atau bisa juga diartikan kesiapan fisik.
Tes
kesamaptaan terdiri dari beberapa jenis. Diantaranya seperti lari, push
up, sit up, pull up dan chining, dan shuttle run. Untuk lari, biasanya
dilakukan selama 12 menit bagi pria dengan minimal jarak tempuh 1200
meter. Sedangkan untuk wanita lari lebih lama 2 menit yakni 14 menit
dengan minimal jarak tempuh 1200 meter.
Selanjutnya,
push up. Push up dilakukan untuk mengetahui daya tahan lengan bagian
luar. Standar push up untuk Laki-Laki antara 35 sampai 40 kali, dan
standar push up untuk wanita antara 30 sampai 35 dengan waktun biasanya 1
menit. Sit Up adalah gerakan duduk kemudian bangun. Test ini bertujuan
untuk mengetahui daya tahan serta fleksibilitas otot perut. Standar
untuk Laki-Laki 35-40 kali, standar untuk wanita 30 kali dengan waktu 1
menit.
Adapun
untuk pull up, pull up dilakukan untuk mengetahui kekuatan otot lengan.
Pull up adalah gerakan dengan cara seperti bergantung pada tiang
horizontal kemudian menarik badan keatas sampai dagu melewati tiang itu
dan kembali turun sampai tangan lurus dengan standar untuk laki-laki 10
kali.
Yang
terakhir adalah shuttle run. Shuttle run adalah lari membentuk angka 8.
Lari dengan kecepatan penuh (sprint) melewati 2 patok besi yang berjarak
kurang lebih 10 meter dengan titik awal sebelah kanan patok belakang.
Setelah ada aba2 start/peluit, anda lari dari titik awal itu menuju
sebelah kiri patok depan kemudian memutari patok itu sampai berada di
sebelah kanan patok depan, setelah itu lari kembali ke patok belakang
sebelah kiri, memutari patok itu sampai berada di sebelah kanan patok
belakang kembali.
Lari
membentuk angka 8 itu dilakukan sebanyak 3 kali putaran dan dicatat
waktu tercepatnya dan ingat, harus dilakukan dengan kecepatan penuh agar
nilainya bagus. Tes ini untuk mengukur akselerasi dan kelincahan tiap
peserta. Upayakan waktu yang diperlukan tidak lebih dari 20 detik.
Posting Komentar