Banjarnegara, Harianguru.com - Mitra wacana merupakan sebuah lembaga swadaya
masyarakat berkantor di Yogyakarta yang fokus
pada penanganan dan pencegahan kekerasan terhadap perepuan. Mitra wacana
sendiri sudah lama mendapingi 4 desa di 2 kecamatan yaitu di Desa Berta dan Karangjati, Kecamatan Susukan serta Desa Punggelan dan Bondolharjo di Kecamatan Punggelan.
Dalam pendampingan yang dilaksanakan hampir 5 tahun ini mulai dari
akhir 2013 sampai dengan 2017 berhasil membentuk kelompok P3A (Pusat
Pembelajaran Perempuan dan Anak) dimasing masing desa. Untuk kelompok di desa
berta mereka manamainya dengan Lentera Desa Berta “Lentera Hati”, di karang
jati sendiri mereka menamainya dengan nama Woca (women care) desa karang jati.
Dari kedua desa tersebut kemudian mereka membentuk P3A dengan nama Cawan Susu
(Cahaya Wanita Susukan).
Sedangkan untuk kelompok di desa bondol harjo ada
Serikat Bondolharo Peduli yang sering disingkat “Sejoli” dan Pelita wanita
petuguran “PWT” di desa petuguran. Setiap p3a dimasing masing desa tersebut
saling terkordinasi dengan membentuk kelompok ditingkat kecamatan masing
masing.
Pada Sabtu (24/2/2018) mitra wacana melakukan penguatan akhir di
kelompok setelah 5 tahun didampingi, pertemuan ini dimaksudkan agar setelah
pendampingan yag dilakukan oleh mitra wacana ini dapat berlangsung walau tanpa
ada pendampingan lagi. Kegiatan yang dilaksanakan di rumah makan sari rahayu 2 di
jalan gumiwang kecamatan purwanegara kabupaten banjarnegara ini dihadiri
langsung oleh direktur lama dari mitra wacana ibu Rindang Farikhah dan direktur
baru ibu Imelda yang baru dilantik beberapa waktu yag lalu. Selain itu kegiatan
ini juga dihadiri oleh seluruh perwakilan dari pengurus P3A di masing masing
desa, staf mitra wacana, Comunity organizer
serta Kades dari desa berta dan karangjati.
Pada kesempatan ini setiap perwakilan dari masing masing p3A
memberikan statmen selama didampingi oleh mitra wacana. Seperti kades
karangjati ibu kusyati menyampaian bahwa pendampingan yang dilakukan oleh mitra
wacana melalui program AWO Internasional e.v. ini sangat membantu pemerintah
desa khususnya dalam memberikan pembelajaran masyarakat.
Dengan adanya program
ini ibu ibu yang dulu hanya sekedar ngrumpi di teras kemudian mereka belajar
bahkan sampai mendampingi warga lain yang mempunyai masalah terkait dengan
kekerasan terhadap perempuan baik itu pemerkosaan, KDRT dan juga pelecehan
seksual. Tercatata ada beberapa kasus yang telah ditangani oleh p3A karang jati
dan sudah tuntas sampai sekarang.
Selain membentuk kelompok P3A khusus untuk ibu ibu mitra
wacana juga membentuk P3A remaja remaja di setiap desa. Menurut purwanti selaku
Co di desa karangjati, kegiatan P3A lebih cederung ke kegiatan kegiatan
sosialisasi konselor sebaya dan membuat film anti kekerasan. Dan film tersebut
dijadikan sebagai media pembelajaran anti kekerasan terhadap perempuan dan anak
di tingkat kecamatan susukan.
Cerita sukses dari pendampingan mitra wacana selama ini
kemudian di bukukan oleh ibu ibu dari P3A agar bisa digunakan untuk
pembelajaran di masyarakat. Dalam buku yang tersebut lebih menekankan kepada
proses penanganan dan pencegahan dari setiap permasalahan yang dihadapi oleh
kelompok P3A.
“Kami sangat bangga dengan p3A yang ada di 4 desa ini,
walaupun sudah tidak didampingi lagi oleh mitra wacana akan tetapi malah
memberikan kejutan dengan membuat jejaring ditingkat kecamatan dan kabupaten.
Buku yang telah ibu ibu buat tersebut mengingatkan kita bahwa setiap
keberhasilan selalu melewati proses yang tidak mudah,” papar Rindang farikhah
Direktur Mitra 2013-2017. (hg44/hms).
Posting Komentar