![]() |
Ilustrasi |
Oleh Lilik Puji Rahayu, S.Pd., M.Pd
Penulis merupakan Guru SD
Supriyadi Semarang, Alumni Pascasarjana UNNES
Di era banjir media sosial (medsos) saat ini, siapa
pun mempunyai kesempatan yang sama dalam membuat, melihat dan juga menanggapi
sebuah informasi. Siapa pun yang terhubung dalam jejaring ini mampu
berinteraksi secara dua arah. Saling berbagi informasi saat ini menjadi hal yang
sangat mudah. Semakin banyak orang berinteraksi memungkinkan terjadinya
komunikasi antar satu sama lainnya. Chat atau ngobrol dalam bentuk
teks, gambar ataupun video call saat ini adalah bentuk komunikasi
modern yang tengah digandrungi.
Internet
dan Media Sosial adalah dua buah kata yang sudah sangat lekat dengan kehidupan
kita sehari-hari. Berdasarkan penelitian yang dilakukan We Are Social, sebuah
perusahaan riset dan pemasaran yang berasal dari Singapura, pengguna internet
aktif di Indonesia, terhitung sejak Januari 2014 tercatat sebanyak 72.700.000
orang. Sebanyak 98% dari pengguna internet memiliki akun media sosial dan 79%
aktif mengakses akun media sosial mereka dalam kurun waktu 1 bulan terakhir.
Sebuah
lembaga pendidikan harus menjadikan medsos
sebagai partner dalam menyampaikan informasi mengenai lembaganya ke
khalayak umum. Sekolah wajib membangun citra positif di mata masyarakat. Citra
positif harus terus dibangun, dengan jalan menorehkan berbagai macam prestasi
baik akademik ataupun non-akademik. Satu hal yang penting saat torehan prestasi
tersebut diperoleh, wajib untuk diketahui oleh customer pendidikan itu
sendiri melalui media, istilah sekarang di sebutkan dengan ‘viral’.
Sampaikan dan beritakan berbagai macam hal yang bersifat baik dan dimiliki oleh
sekolah. Hal ini akan menjadi nilai tersendiri, asalkan jangan sampai
memberitakan berita bohong atau hoax.
Penyampaian
informasi yang positif ini menjadi saluran untuk lembaga pendidikan dalam
memberitahukan segala macam aktifitas yang membanggakan yang perlu diketahui
oleh masyarakat luas. Hal ini menjadi sebuah budaya komunikasi baik antar sekolah
atau lembaga pendidikan dengan stackholder di luar sekolah. Semua
kewajiban itu bertumpu pada bidang kehumasan di sekolah. Bidang kehumasan
sekolah mempunyai tugas pokok untuk menjawab semua keperluan informasi baik itu
kedalam sekolah ataupun keluar sekolah.
Selain menyebarkan
informasi yang berkaitan dengan sekolah melalui medsos, juga dapat mempublikasi
keunggulan sekolah dengan berbagi berbagai hal seperti foto-foto kegiatan
sekolah, proses Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dengan metode-metode
pembelajaran di dalam dan di luar kelas.
Melalui akun media sosial sekolah, siapa pun yang memiliki kepedulian terhadap dunia
pendidikan bisa saling berinteraksi tanpa dibatasi sekat ruang dan waktu.
Medsos juga bisa dioptimalkan untuk unjuk menyajikan berbagai persoalan dalam
pembelajaran yang bisa saja nanti akan memunculkan solusi bersama, dan semua
tentang pernak-pernik dunia pendidikan bukan barang tabu untuk diinformasikan
ke khalayak. Tidak menutup kemungkinan, lahirnya terobosan baru dalam proses
pembelajaran dengan memanfaatkan medsos sebagai media pembelajaran di sekolah.
Sehingga mesin pencari cerdas semakin ramah terhadap masalah-masalah pendidikan
yang hingga saat ini masih menyisakan banyak problem dan tantangan.
Menjadi
sangat menarik, ketika media sosial pada kelanjutannya tidak hanya mengajarkan
bagaimana sebuah teknologi komunikasi dan informasi
memberikan dampak, tetapi juga mengajarkan bagaimana sebuah teknologi
komunikasi diserap, diadopsi, diinovasi, dan dimodifikasi menjadi sarana
penyajian informasi digital yang menarik seputar dunia pendidikan, dan tentang
sekolah pada khususnya.
Media Promosi
Promosi
melalui media sosial bukan lagi hal yang baru. Baik bagi pribadi seseorang
maupun bagi lembaga pengguna media sosial pada umumnya. Manfaat media sosial
memang sudah dilakukan sejak lama, tetapi bukan berarti terlambat melakukannya.
Untuk menerapkan manfaat media sosial sebagai media sosial sebagai tempat untuk
mempromosikan lembaga sekolah bukanlah hal yang terlambat dilakukan karena
jumlah penggunanya kini semakin meluas.
Beberapa
hal yang dapat sekolah lakukan sebagai promosi di media sosial meliputi
pengenalan lingkungan sekolah lengkap dengan visi dan misinya; sekolah aktif
secara berkala memberikan informasi kepada netizen diantaranya tentang berbagai
prestasi dan kegiatan-kegiatan sekolah.
Kemajuan
teknologi harus ditanggapi positif oleh lembaga pendidikan seperti sekolah.
Salah satu caranya adalah dengan memanfaatkan sebaik-baiknya dan mengambil
keuntungan setinggi-tingginya dengan betul-betul merancang dan membuat sebuah
atmosfir komunikasi yang baik. Pemanfaatan media web sekolah, media social (facebook,
twitter, instagram, youtube) harus bisa dimaksimalkan.
Dengan
memanfaatkan secara penuh perangkat tersebut maka keuntungan dalam membangun good
communication akan didapatkan. Sekolah saat ini akan tumbuh dan berkembang
seiring dengan perkembangan dan pertumbuhan media, atau bisa juga sebaliknya.
Maka dari itu, memanfaatkan media demi membangun sebuah sekolah yang hebat
mutlak diperlukan. Sekolah yang berhasil membangun citra diri dengan membangun
komunikasi yang baik dengan masyarakat adalah sekolah yang telah berhasil maju
dan akan menjadi sekolah hebat dimasa yang akan datang yang mampu mencetak
generasi cemerlang. (hg).
Posting Komentar